Thursday 25 February 2010

Keagungan Rasulullah

--------------------
Judul: Keagungan Rasulullah Muhammad SAW (12 habis)

Selamat Tinggal Kekasih Allah

Sahabat Facebooker Rumah Yatim Indonesia yang dicintai Allah, Hari ini
12 RobiulAwal adalah hari bersejarah yaitu lahirnya sang pemimpin
agung dari kalangan Yatim Piatu yang juga keluarga miskin,
kegigihannya dalam menapaki kehidupan yang sangat penuh tantangan
membuat Beliau lahir sebagai teladan disegala aspek kehidupan.

Kisah terakhir ini bukan ingin menceritakan detik-detik kelahiran
Beliau sang kekasih Allah, tetapi ingin mengajak kita semua merasakan
detik-detik terakhir bersama Rasulullah Muhammad SAW.

Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung burung gurun
enggan mengepakkan sayap. Pagi itu Rasulullah dengan suara terbata
memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah
dan cinta kasihNya. Maka taati dan bertaqwalah kepadaNya. Kuwariskan 2
hal pada kalian, Al Quran dan Sunnahku. Barangsiapa mencintai
sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang yagn mencintaiku akan
bersama sama masuk surga bersamaku"

Kutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang
teduh menatap sahabanya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu
dengna berkaca kaca. Umar dadanya berdegubkencang menaha napas dan
tangisnya. Utsman menghela napas panjang. Ali menundukkan kepala dalam
dalam…..Isyarat itu telah datang, saatnya telah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua" desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda
tanda itu semakin kuat tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap
Rasulullah yang limbung saat turun mimbar.

Saat itu seluruh sahabat yang hadir serasa Manahan detik detik
berlalu. Matahari kian tinggi, tetapi pintu Rasulullah masih tertutup.
Di dalamnya Rasulullah sedang terbaring lemah dengan kening
berkeringat dan membasahi pelepah kurma yagn menjadi alas tempat
tidurnya.

Tiba tida dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tetapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk.

"Maafkanlah, tetapi ayahku sedang sakit" kata Fatimah sambil
membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian dia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah membukakan mata dan beratnya pada Fatimah.

"Siapakah itu, wahai putriku?"

"Aku tidak kenal ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya"
tutur Fatimah lembut. Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Satu satu garis wajahnya seolah hendak di
kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata
Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang
menghampiri, tetapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut
menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yagn sebelumnya sudah bersiap
di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia
ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah
dengan suara lemah.

"Pintu pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tetapi
itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya'" kata Jibril. Detik detik semakin
dekat, saatnya Izrail melaksanakan tugas. Perlahan ruh Rasulullah di
tarik.

Tamapak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini' lirih Rasulullah
mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali disampingnya menunduk kian dalam dan Jibril membuang muka.

"jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya
Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah di renggut ajal" kata
Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit
yang tak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan kepada umatku"

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak
lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya, 'Ushikum bi ash shalati wa ma malakat
aimanukuk' Peliharalah shalatmu dan santuni orang orang lemah di
antaramu.

Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat sahabat
saling berpelukan. Fatimahmenutup wajahnya dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasul yagnmulai kebiruan. 'Ummati ummati ummati'
dan pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Siapakah yang disapa lembaut Rasulullah pada detik detik akhir
hayatnya? Umatku…umatku…umatku… Inilah Nabi yang membasahi janggutnya
dengan air mata akrena memikirkan derita umat sepeninggalnya, yagn
merebahkan dirinya di atas tanah dan mengangkatnya sebelum Allah
mengizinkannya untuk memberikan syafaat kepada umatnya, yang suka
dukanya terpaut dengan umat yang dipimpinnya.

'Telah datang kepadamu seorang rasul dari kalanganmu sendiri. Berat
baginya apa yag kamu derita, sangat ingin agar kamu mendapatkan
kebahagiaan. Ia sangat pengasih dan penyayang kepada orang orang yang
beriman' (QS At Taubah, 9:128)

Salam álaik Yaa Rosulloh. Kau begitu mencintai Kami...

Sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhori:

Jabir RA meriwayatkan, "Nabi SAW selalu bersandar pada sebatang pohon
kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada)
ketika melakukan khutbah Jumat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan
pada Nabi SAW, "Kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau
menyetujuinya".

Nabi SAW menyetujuinya .Dan sebuah mimbar yang terdiri dari 3 anak
tangga dibangun. Ketika Nabi SAW duduk di atas mimbar ini untuk
berkhutbah,

Terdengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Nabi SAW
mendekati pohon yang sedang menangis ini dan kemudian memeluknya.

Rosululloh SAW bersabda : "apakah Engkau tidak ridha dikuburkan disini
dan kelak akan bersamaku di surga?" Kemudian Pohon ini terdiam.

( Sekarang ini , tiang dimana pohon kurma itu dulu berada, dikenal
dengan sebutan tiang Mukhallaqah. )

Pohon kurma ini menangis karena Ia berpisah dengan Nabi SAW.
Pohon ini merasakan kepedihan perpisahan dengan Sang Kekasih Agung....

inilah sebagian kecil kisah agung Rasulullah SAW, masih ribuan kisah
yang tidak mungkin kami sajikan dalan FB ini, namun jika 12 kisah ini
mampu kita COPY PASTE, insya kita juga akan lahir menjadi manusia baru
yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi banyak orang.

Ya Rosululloh.. Ya Habibi.. Ya Habibi...
Salam álaik Ya Rosululloh
http://www.facebook.com/l/d0bfb;www.rumah-yatim-indonesia.org
--------------------

Untuk membalas pesan ini, ikuti tautan di bawah ini:
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1129360493978&mid=1f08f8bG4d5dcdfaG19d2c4aG0

___
Temukan orang dari buku alamat Gmail di FaceBook! Pergi ke:
http://www.facebook.com/find-friends/?ref=email

Pesan ini ditujukan untuk abah.misbah@gmail.com. Ingin mengatur email
apa saja yang Anda terima dari Facebook? Kunjungi:
http://www.facebook.com/editaccount.php?notifications=1&md=bXNnO2Zyb209MTYwNTU0MTM1MDt0PTExMjkzNjA0OTM5Nzg7dG89MTI5Nzk5MzIxMA==
Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.


--
MisbaH مصباح
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم‎ ‎ ‎‏

No comments:

Post a Comment