Wednesday 17 February 2010

Keagungan Rasulullah

As, my dear... 3 amalan yang utama,
1. Menuntut ilmu, orang yg menuntut ilmu itu dicintai Allah,
2. Berjuang di jalan Allah, orang yg berjuang di jalan Allah itu
menjadi Kekasih Allah, dan
3. Berusaha mencari yg halal, orang yg berusaha mencari yg halal itu
dimuliakan Allah.
Semoga kita dapat meraih ketiga tiganya amin
--------------------
Judul: Keagungan Muhammad SAW (3)

Kasih Sayang Rosululloh SAW dalam Keluarga

Ibnu Umar pernah datang kepada Aisyah RA dan berkata, "Izinkan kami di
sini sejenak dan ceritakanlah kepada kami perkara paling mempesona
dari semua yang pernah engkau saksikan pada diri Nabi."

'Aisyah menarik nafas panjang. Kemudian dengan terisak menahan tangis, ia
berkata dengan suara lirih, "Kaana kullu amrihi 'ajaba. Ah, semua
perilakunya menakjubkan bagiku."

Kalau 'Aisyah istri Rosulullah berkata, " Ah, semua perilaku suamiku
menakjubkan bagiku.". Kira-kira apakah yang akan diucapkan oleh istri
kita jika kita sebagai suaminya ditakdirkan meninggal lebih dulu. Kita
juga tidak tahu apakah yang akan diucapkan oleh anak-anak kita tentang
orangtuanya.

Semuanya terpulang kepada kita. Apakah kita mau mencoba untuk menjadi
bapak dan suami yang lebih menyejukkan hati –meski harus gagal
berkali-kali—ataukah kita merasa telah cukup mulia dengan perhatian
kita yang tak seberapa.

Banyak para bapak enggan mengusapkan tangan ke pipi anaknya yang
sedang meneteskan airmata. Mereka juga tidak pernah menyempatkan diri,
meski cuma sekali, untuk membaringkan tubuh anaknya yang letih hanya
karena mereka merasa telah banyak berjasa dengan mencari uang yang tak
seberapa.

Mereka ingin dihormati oleh anak-anaknya, tetapi dengan menciptakan
jarak sehingga anak tak pernah sanggup mencurahkan isi hatinya kepada
bapaknya sendiri. Mereka ingin menjadi bapak yang disegani, tetapi
dengan cara membangkitkan ketakutan. Padahal Rasulullah Saw. sering
mencium putrinya, Fathimatuz Zahra. Bahkan ketika putrinya telah
beranjak dewasa.

Berikut ini teladan dari Junjungan Kita SAW :

Aisyah r.a.: Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi Saw. sambil
berkata, "Engkau mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah
mencium mereka." Nabi Saw. menjawab, "Apa dayaku apabila Tuhan telah
mencabut kasih-sayang dari hatimu." (HR. Bukhari).

Nabi Saw. mencontohkan bagaimana menyayangi anak. Pernah Rasulullah
Saw. menggendong cucunya, Umamah binti Abi Al-Ash, ketika sedang
shalat. Jika rukuk, Umamah diletakkan dan ketika bangun dari rukuk,
maka Umamah diangkat kembali.

Pernah juga Rasulullah Saw. bermain kuda-kudaan dengan cucunya yang
lain,Hasan dan Husain. Ketika Rasulullah Saw. sedang merangkak di atas
tanah,sementara kedua cucunya berada di punggungnya, Umar datang lalu
berkata,"Hai Anak, alangkah indah tungganganmu." Rasulullah Saw.
menjawab,"Alangkah indahnya para penunggangnya!"

Tak jarang Rasulullah Saw. menghadapi anak-anak dengan sikap melucu.
Bila mendatangi anak-anak kecil, Rasulullah Saw. jongkok di hadapan
mereka, memberi pengertian kepada mereka, juga mendo'akan mereka.
Begitu hadis riwayat Ath-Thusi menceritakan.

Sementara Usamah bin Zaid memberi kesaksian, "(Sewaktu aku masih kecil
) Rasulullah Saw. pernah mengambil aku untuk didudukkan pada pahanya,
sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian
kami berdua didekapnya, seraya berdo'a, "Ya Allah,kasihanilah
keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya." (HR. Bukhari).

Abu Hurairah ra pernah menceritakan: "Rasulullah saw pernah
menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali ra. Iapun
melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau
dengan riang gembira.

Pernah Beliau sholat sambil menggendong Umamah putri Zaenab binti
Rasulullah saw dari suaminya yang bernama Abul 'Ash bin Ar-Rabi'. Pada
saat berdiri, beliau menggendongnya dan ketika sujud, beliau
meletakkannya. (Muttafaq 'alaih)

Kisah tentang Rasulullah Saw. bersama anak adalah kisah tentang
kasih-sayang. Ia memendekkan shalatnya ketika mendengar tangis anak.
Karena anak pula, Rasulullah Saw. pernah bersujud sangat lama. Begitu
lamanya Rasulullah Saw. bersujud sampai-sampai para sahabat mengira
Rasulullah Saw. sedang menerima wahyu dari Allah 'Azza wa Jalla.
Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah, ada cucu yang menaiki
punggungnya.

Tentang mencintai anak, Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Cintailah
anak-anak dan sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada
mereka, tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang
memberi mereka rezeki." (HR. Ath-Thahawi).

Air mata Nabi Muhammad saw menetes disebabkan kematian putra beliau
bernama Ibrahim, Abdurrahman bin 'Auf ra bertanya kepada beliau:
"Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?" Rasulullah saw menjawab:
"Wahai Ibnu 'Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi
dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini
bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah
Ta'ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai
Ibrahim." (HR. Bukhari)

Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah,
namun Nabi Muhammad saw tidaklah marah, memukul, membentak, dan
menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap
bersikap tenang dalam menghadapi mereka.

Hari ini, ketika kita mengaku sebagai ummat Muhammad, apakah yang
sudah kita lakukan pada anak-anak kita? Apakah kita telah mengusap
kepala anak-anak kita sebagaimana Rasulullah Saw. melakukan? Apakah
kita juga telah mengecup kening anak-anak kita yang sangat rindu
kasih-sayang bapaknya?

Ataukah kita seperti Aqra' bin Habis At-Tamimi yang tak pernah
mencium anaknya, sehingga Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa tidak
menyayangi, dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari).

Kita ingin disayangi oleh anak-anak kita ketika usianya telah tua, tetapi
tidak pernah menanam cinta dan kasih-sayang. Kita ingin dirindukan oleh
anak-anak kita di saat renta, tetapi tak pernah punya waktu untuk
tertawa bersama. Banyak yang merasa, kerja sehari telah cukup untuk
membeli semua. Sehingga tidak ada yang mengetahui urusan anak di
rumah, kecuali istri. Bahkan yang lebih tragis, istri pun tak tahu
sama sekali, sebab telah ada pembantu yang menggantikan semuanya.

Astaghfirullahal 'adzim. Alangkah sering kita merasa suci, padahal
sudah seberapa banyak perilaku Nabi Saw kepada anak atau istri yang
sanggup kita contoh.

Salam 'alaika Ya Rosulullah,
http://www.facebook.com/l/f9f11;www.rumah-yatim-indonesia.org
--------------------

Untuk membalas pesan ini, ikuti tautan di bawah ini:
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1378481461402&mid=1e4a5c9G4d5dcdfaG191d6adG0

___
Cari orang dalam buku alamat Gmail Anda di Facebook! Buka:
http://www.facebook.com/find-friends/?ref=email

Pesan ini ditujukan untuk abah.misbah@gmail.com. Ingin mengatur email
apa saja yang Anda terima dari Facebook? Kunjungi:
http://www.facebook.com/editaccount.php?notifications=1&md=bXNnO2Zyb209MTYwNTU0MTM1MDt0PTEzNzg0ODE0NjE0MDI7dG89MTI5Nzk5MzIxMA==
Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.


--
MisbaH مصباح
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم‎ ‎ ‎‏

No comments:

Post a Comment