Sunday 17 October 2010

Tidak ke Tanah Suci menjadi Haji Mabrur

As, my dear... Haji wajib bagi setiap muslim yang mampu melaksanakanya
sekali seumur hidup, tetapi ada yang merasa mampu melaksanakanya
berkali x yang terjadi di negeri ini, apakah menunjukan kesuburan atau
suatu kekufuran, tdk peduli kepada orang lain yang masih banyak
kekurangan bahkan ada yang kelaparan. Apakah hajinya mabrur atau
karena ingin tur?

Dalam suatu riwayat disebutkan ada orang yang tidak berangkat haji
namun dia mendapatkan haji mabrur...disinilah Allah maha tahu dan
memberi kemurahanNYA mencintai dan menyayangi umatnya, tanpa harus
melalui syariat dan kaifiatnya. Relevan dg sabda Nabi bahwa Allah akan
mencatat dan memberi pahala sebanding amal saleh kepada orang yang
memiliki niat yang baik.
Tersebutlah Muaffak seorang pekerja sol sepatu yang memiliki niat yang
kuat ingin melaksanakan kewajiban haji, kemudian dia menabung tiap
hari dari sebagian hasil kerjanya dan tak terasa berminggu, berbulan
dan bertahun yang menurut perhitungannya sudah mencukupi ONH.
Istri Muaffak sedang mengandung anaknya rupanya dia mengidam mencium
aroma masakan yang maknyuss dari tetangganya lalu meminta kepada
suaminya. Kemudian Muaffak mencari tahu siapa gerangan yang masak
dengan aroma yang menggiurkan itu...akhirnya ketemu juga di rumah ibu2
yang sudah janda...lalu Muafak salam dan mengutarakan maksud dan
tujuannya...bu, maap sedang masak apa, boleh saya minta masakan ibu,
istri saya ngidam sedang mengandung anak saya. Ibu janda itu menyahut
dengan singkat...
tidak Muafak...
tolonglah bu, istri saya mengidamkan sekali, ...sedikit aja!...
haram buat kamu dan istrimu, kata ibu Janda...
mengapa haram buat kami, bu? Kemudian ibu Janda itu cerita:
Muafak saya mempunyai 3 anak yatim...mereka lebih dari tiga hari tidak
makan...padahal saya sudah berusaha kesana kemari tidak ada yang
peduli... bahkan minta pada orang pun tidak diberi, kami lalui hari
demi hari sampai si kecil pinsan salatri (kelaparan)...hampir putus
asa mencari rezeki ...rupanya Allah menunjuki kami ada binatang yang
sudah mati membusuk lalu saya masaki sekarang ini...
rupanya Muafak ga kuat menahan diri dari cerita ini tak terasa
meneteskan air mata dia menangis merasa iba dan peduli kepada ibu
Janda yang ada anak yatim ini,
lalu berkata...ibu...jangan ibu teruskan masaknya bu...ibu belilah
daging di pasar dengan uang tabungan saya...ibu tunggu saya ambil uang
Onh buat ibu dan anak2 yatim belanja dan makan sepuasnya bu ...
Subhanallah seorang tukang Sol sepatu (Muafak) yang sudah kerja keras
menabung buat melaksanakan haji, tetapi dia batalkan demi peduli
memberi makan anak yatim tetangganya.
Akhir cerita Muafak mendapatkan haji mabrur walaupun tidak jadi ke tanah suci.
sudahkah kita berniat haji...bagaimana lingkungan kita sudah
ditengoki, Allah membenci kepada orang kenyang sementara tetangganya
sakit perut kelaparan .

No comments:

Post a Comment