Monday 25 October 2010

Berkurbanlah sebelum jadi Korban

بسم الله الرحمن الرحيم
الســــلام عليكم ورحمة الله وبركـــاته
MENSYUKURI NIKMAT ATAU MAU DILAKNAT
Situasi dan kondisi (kesibukan) manusia menyita waktu, pikiran dan tenaga sehingga terabaikan, menjadi lupa terhadap fungsi dan tugasnya, maka perlu ada yang mengajak dan mengingatkan untuk kembali kepada eksistensinya. Sebagian dapat menerima dan menyambut ajakan tersebut bahkan merasa senang dan berterimakasih sebab secara tidak langsung memberikan peluang dan kesempatan kepada mereka untuk meraih kasih sayang Allah.
Namun Ada sebagian umat yang menganggap ajakan itu akan menghambat kemajuan dan membawa kerugian, tidak menguntungkan. Sekali-kali tidak justru ajakan ini agar manusia mendapatkan keberuntungan. Umur yang dipakai kesibukan tidak bisa mencegah kematian dan Harta yang kita konsumsi pasti akan mengalami nisbi dan tidak akan bertambah hoki, kecuali yang dapat kita bagi kepada dhuafa
dengan lillah, semata untuk mendapatkan keridhaan yang widi.
(107:1-4) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 
Berkaitan ibadah memang yang baik sukarela, tanpa harus dibujuk dan diajak dengan senang hati adalah niat ikhlas lillahi tala, Alhamdulillah bila sudah kita laksanakan seperti diKatakan "Inna salati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin" dalam surat (6:162): sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Namun ada yang dalam kenyataan "inna salati wa suzuki, wa yamaha, sumpah mati bila lom ngalamin". (4:125). Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya.
Bicara takdir wajib kita imani, adalah suatu peristiwa yang sudah terjadi, sedangkan yang sedang berjalan adalah suatu proses yang disebut ketentuan yang harus diikuti atau aturan yang harus kita penuhi…(Alquran itu bertugas untuk memberikan kabar gembira, seruan, ancaman, dan peringatan bukan hanya petunjuk saja, tetapi sekaligus memberi pembeda dan ultimatum…bukan berarti sudah ibadah lantas masuk Surga…bisa saja masuk Neraka, kalau tidak memenuhi syarat, rukun dan kaifiatnya….artinya ada ketentuan, demikian pula yang kita bahas…bila bersyukur menjadi makmur dan bila kufur (berpaling=tidak bersyukur) bisa saja jadi hancur lebur… (ini kan bala bencana…) 
Persis seperti yang diutarakan bahwa keburukan sekecil apapun pasti dapat ganjaran sebagaimana dalam surat (99:7). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (99:8). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Maka Allah menjelaskan dalam Firman-firmannya yang berkaitan dengan kondisi bersyukur atau kufur (mengingkari), yaitu:
(108:1). Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (begitu luas dan buanyaknya nikmat yang Allah anugrahkan kepada kita hingga tidak terhitung jumlahnya. (16:18). Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (14:34). Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (10:1) Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (78:1) Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur).
Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. Maka wajarlah sebagai manusia yang peka dan memeiliki perasaan dikasihani dan disayang Allah sehingga wajiblah berterimaksih (bersyukur) dengan beribadah termasuk mengeluarkan sedekah dan Qurban, sebagai pengorbanan atau upaya pendekatan untuk senantiasa dicintai dan disayangi Allah… 
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah [yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah.. (14:7). Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Tabi'at manusia itu tidak mau melepaskan sebahagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya, maka (7:147) Mengapa Allah akan menyiksamu, jika
kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. Allah mensyukuri hamba-hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya.), dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (inilah siksaa) 
(53:1) Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, artinya Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.
(41:7) Jika kamu kafir (berpaling) (57:24) (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk
orang-orang kafir (maksudnya kafir terhadap ni'mat Allah, ialah karena kikir, dan atau menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia Allah berarti tidak mensyukuri ni'mat Allah). adalah siksa yang menghinakan., maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu {Maksudnya: manusia beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun} dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya; ….
dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu; dan…. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada) mu. 
(7:96) Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. 

Dalam kontek siksa Allah tentunya bisa saja bencana atau
musibah seperti berlaku pada kaum Ad, Tsamud, kaum Luth jaman Qorun dll. (6:33) Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. {Dalam ayat lain Allah menghibur Nabi Muhammad saw. dengan menyatakan bahwa orang-orang musyrikin yang mendustakan Nabi, pada hakikatnya adalah mendustakan Allah sendiri, karena nabi itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah) (9:76) Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). 

(20:48) Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan (maksudnya: mendustakan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang dibawa oleh rasul. dan berpaling
[artinya: tidak memperdulikan ajaran dan petunjuk-petunjuk rasul. (11:18) Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?. Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". 
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim, Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya…, Mari kita berkorban sebekum jadi korban….wallahu alam…
Semoga kita tetap mendapatkan rahmat dan karuniaNYA sehingga kita dalam keberkahan dan naungan Allah SWT amin ya rabb istajib doana.


1 comment:

  1. Kurban adalah wujud akan kecintaan kepada Allah, dan tidak dikatakan
    cinta bila tidak dibuktikan dengan suatu pengorbanan. Kurban asal kata
    dari arab kata qaraba, dekat (upaya mendekatkan diri pada Allah
    sebagai wujud syukur) adalah dg pemotongan hewan tentu saja yang
    diwajibkan bagi orang mampu akan tetapi bila dilihat kaidah pendekatan
    tidak hanya orang yang mampu bahkan yang tidak punya pun bisa
    melaksanakan dengan sedekah.
    akan tetapi bila sedekah harta tidak ada, bisa dilakukan dengan
    tenaga, pikiran, mengajak amar makruf dan melarang kejahatan dan
    minimal mendoakan orang lainpun adalah sedekah
    karna apapun ucapan, perbuatan dan semua yang kita lakukan dg baik itu
    adalah sedekah, dengan kata lain sedekah tidak hanya orang mampu saja

    ReplyDelete