Wednesday 7 October 2009

Siapakah teman kita

My dear kita mengenal 3 teman, yaitu 1. Teman luar biasa karna yang kita banggakan, maka senang jumpa denganya kita cari dan kita puja bahkan antusias mengejar dimana dia berada, dan merasa terhormat punya teman ini, 2. Teman biasa yang kadang membuat tertawa (senang) dan menangis (bersedih), 3. Teman yang kita abaikan, karna tdk menggairahkan bahkan tdk membanggakan, hingga tdk mau ketemu karna malu dan akan merasa beban kalau ditemuinya.
Apakah kita memiliki teman semuanya atw kita mengambil salah satunya? (sebuah catatan yang jadi renungan).
Saya setuju sekali dg mentemen dan terimakasih atas segala perhatian dukungan dan support dalam pembahasan ini,
Dari catatan saya semua mentemen berkomentar bahwa semua temen diperlukan dan tidak perlu membedakan satu dg yang lain, karna: a. bisa mendatangkan rezeki, b. dapat menolong kita dg rela dengan keikhlasanya, c. saling mengingatkan, d. menjadi hikmah, e. ambil pelajaran yang baik, f. menjadi renungan akan keburukanya, g. semua terpulang kepada kita, bagaimana kita menjadi teman yang baik, tidak membanggakan secara berlebih dan tidak mengabaikanya. Namun catatan saya belum selesai di situ masih ada sambunganya... Dalam catatan ini adalah sebagai tamsil yaitu, kita dihadapkan kepada suatu masalah besar dan menghadapi persidangan pengadilan akan divonis hukuman, kita tidak tahu sebelumnya apakah yang tiga teman itu membantu kita di pengadilan atau bagaimana.?
Tentu setelah terjadi dan melaluinya ternyata teman yang kita puja dan kita banggakan, dia berjanji membantu akan kesulitan kita dan mau mengantarkan ke depan pintu kantor pengadilan dan apa ... yang terjadi? ternyata dia tidak mau masuk apalagi membantu persidangan bahkan siap sidangpun dia pulang. Lalu kita ingat teman kedua yang kita cintai dan diapun mencintai kita ternyata juga tidak bisa membantu, jangankan ke persidangan sebelum ada masalahpun dia cuma bisa ketawa dan menangis dan diapun hanya sampai pintu kantor pengadilan dan pulang pada saat persidangan dimulai dan akhirnya tanpa kita sadari ternyata ada satu teman lagi yang setia dan siap sedia mendampingi membantu dan membela persidangan, padahal dia yang kita abaikan, kita sia siakan justru dia membantu kita disaat perlu seperti itu.
Bahwa kita manusia sebagaimana layaknya disamping makhluk individu juga makhluk sosial yang tentu saja memerlukan teman baik lahir maupun batin yang lestari dan hakiki. Persidangan adalah tamsil kuburan, kematian,
Dibumi ini kamu hidup dan di bumi ini kamu mati dan dari bumi ini kamu akan dibangkitkan (7.25).
1. Teman yang kita puja bahkan yang kita banggakan adalah harta dan kedudukanya, 2. Teman yang bisa membuat bahagia dan adakalanya bisa mendatangkan kesedihan yaitu keluarga. 3. Dan teman yang kita anggap hina dan menjadi beban sehingga diabaikan adalah amal saleh (perbuatan yang baik, ibadah) yang justru menolong membela dan membantu kita.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasul bersabda "tiga perkara yang akan mengikuti jenazah ke tempat kuburan, maka yang dua akan pulang dan hanya satu saja yang akan bersamanya dikubur. Perkara itu adalah harta benda, kaum kerabat dan amal perbuatanya. Semua harta dan kaum kerabatnya tidak mau dikubur malaupun sangat mencintainya tetap pulang dan yang kekal mengikutinya dan bersamanya adalah amal perbuatanya.(608)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185). Janganlah kamu bercita cita supaya cepat mati dan janganlah kamu berdoa supaya mati sebelum kematian itu sendiri yang datang kepadamu. Sesungguhnya apabila kamu mati akan terputuslah segala amalan kamu, sebaliknya apabila dipanjangkan umur seorang mukmin berarti bertambahlah kebaikanya (1568).

No comments:

Post a Comment