Tuesday 26 July 2011

ORANG KAYA

As, mentemen terkasih..
.Rasulullah saw.
bersabda, disebut Kaya
itu bukanlah lantaran
banyak harta kekayaan,
tetapi kaya adalah yang kaya hati, makanya
cinta akan harta yang
berlebih membuat lalai
bahkan melupakan dikir
pada Allah, jadikanlah
harta tuk bertemu dg Allah

Astrid Paramitha Alhamdulillah inilah
kata2 indah saya ingini
tksh ya

Nandang Misbah masukan dari
mentemen... From: sury_ariani Amin,setuju,terimakasih
banyak Abah
Sent From: Muhammad
Anshary Barakallah ustadz,
wassalam
Jazakallah khairan
katsiro, wassalam,
Muhammad Anshary From: zachri Yaa Allah, Yaa Rabb,
Kayakanlah hati kami,
Aamiin.. Salam, Zachri ===== From: fulliaty Aamiin Aamiin
Nuhun abah From: ardivari Ya Allah kayakan lah
Hati & Harta kami, agar
kami dpt banyak
beramal tapi tidak
sombong serta kufur
nikmat. Amiiin From: sunaryo ﺍﻟﻠﻪ ﺧَﻴْﺮًﺍ َﻙﺍَﺰَﺟ Abah.. Rudi Recht Kaya bukanlah diukur
dengan banyaknya
kemewahan dunia.
Namun kaya (ghina')
adalah hati yang selalu
merasa cukup." (Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim).

Bagaimana sebetulnya pandangan Islam mengenai Harta dan Kekayaan? Apakah Islam menganjurkan untuk harus menjadi "orang kaya?" Dari berbagai ayat Al Qur'an dan Hadits dapat diambil kesimpulan bahwa Islam itu menganjurkan ummatnya untuk "memberi" (besedekah) dan bukan untuk menjadi "kaya". Contohnya kita diperintahkan untuk mendirikan sholat dan membayar zakat. "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang- orang yang ruku'" [Al Baqarah:43] Hadits Nabi "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" adalah himbauan untuk memberi. Artinya orang yang memberi lebih mulia daripada orang yang meminta. Bukan orang kaya lebih mulia dari pada orang miskin Dan banyak lagi contoh ayat dan hadist yang senada dengan di atas. Lantas kapan kita harus memberi/ bersedekah? Apakah kita harus menjadi kaya terlebih dahulu sebelum memberi? Apa bedanya "Memberi" dengan "Menjadi Kaya"? Bukankah untuk memberi kita
harus kaya? Mana yang lebih baik memberi sedikit tapi ikhlas atau memberi banyak tapi tidak iklhas (mempunyai motif lain selain ridho Allah)? Tentunya yang terbaik adalah memberi banyak dengan ikhlas semata mencari keridhoan Allah SWT. Namun ada benarnya juga istilah di atas, bisa jadi Rp 1000 lebih baik dan lebih besar nilainya dari Rp 1000,000. Semua tergantung situasi dan kondisi. Misalnya orang yang hanya mempunyai uang Rp 1500 lalu bersedekah Rp 1000 akan mendapatkan nilai lebih tinggi di sisi Allah SWT dibanding dengan orang yang punya uang Rp 1M tapi bersedekah "hanya" Rp
1jt. Yang pertama bersedekah dengan 2/3 dari hartanya, sedangkan yang kedua bersedekah 1/1000 dari hartanya. Tentunya hanya Allah SWT saja yang berhak memberi penilaian dan Allah Maha Tahu atas segala sesuatu Untuk bisa "memberi" tidak perlu harus menjadi kaya (harta) terlebih dahulu. Allah SWT dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 134-135 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang- orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan. Memberi pada saat kita sendiri merasa "kekurangan"
mempunyai nilai lebih di sisi Allah SWT. Jadi tidak perlu kita tunggu menjadi merasa "cukup" baru kita akan memberi. Karena jika demikian, kita cenderung tidak akan pernah memberi. Sebuah pepatah mengatakan, "Mencari uang banyak tidak terlalu sulit, namun mencari uang yang "cukup" adalah sangat sulit". Berdasarkan ayat di atas, memberi tanpa
memperhitungkan
situasi kita sendiri (dalam kondisi luang maupun sempit) adalah salah satu cirri orang bertaqwa Mengutip sebagian kecil dari dakwah Almarhum KH Zainuddin MZ, alangkah bahagianya kita jika ditakdirkan menjadi "keran air" yang selalu bertugas mengalirkan air kepada siapa saja yang membutuhkan. Dia tidak terlalu peduli dengan tangki air yang di atasnya, bukan tugasnya mengisi air di tanki. Karena jika dia sibuk mengurusi isi tangki, maka dia akan lupa dengan tugasnya untuk menyalurkan air kepada yang membutuhkan. Yang dia lakukan agar tangki air selalu penuh adalah hanya cukup dengan membuka tutup tangki di atasnya. Selebihnya dia yakin selama dia mengalirkan air, maka Si Pemilik Tangki Air pasti akan mengisinya dengan jumlah yang cukup. Keran air sendiri tidak butuh air yang banyak, dia hanya butuh air sedikit agar semua onderdilnya dapat beroperasi. Sebaliknya banyak orang membutuhkan keran air untuk mengalirkan air dari Tangki Air ke wadah yang
disediakan. Betul seperti yang disampaikan sahabat Rudi, "Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya
kemewahan dunia. Namun kaya adalah hati yang selalu merasa
cukup" (HR. Bukhari dan Muslim) Berbahagialah saat kita menjadi "orang kaya" karena saat itu kita masih diberi kesempatan untuk mensyukuri nikmat dengan cara bersedekah. Sebaliknya
bersyukurlah saat kita menjadi "orang miskin" karena pada saat Yaumil Hisab nanti kita hanya akan sedikit dimintai
pertanggungjawaban Jadi, kenapa harus ragu dan menunggu untuk bersedekah? Semoga bermanfaat. Rahmat Wijaya

alendra
Gue ngerasa kenapa
banyak orang Islam
takut jadi kaya ye? apa
takut dibilang gak
beriman?
Kita liat deh Chairul Tanjung, Mas Mono
(ayam goreng mas
Mono) mrk itu dari
keluarga miskin banget
gue tau sejarah hidup
mrk spt apa. Skrg mrk jd kaya raya tapi
dermawan dan gak
kufur. Gue pengen
banget spt mereka,
(insya Allah dikasih
kesempatan dan rejeki nye sdh pasti) dan kita
liat hal2 luar biasa yg
telah mrk lakukan. Gue
pernah bangkrut,
dikejar2 Depth collector
dan bayar uang sekolah anak2 aja
musti jual barang
berharga. Minta tolong
teman boro2 nolongin,
gue buktikan sendiri
doa dan ikhlas kepada Allah SWT memberi
berkah dan apa yg bs
gue rasakan sekarang.
Soo..pernah kepikir gak
kalau Allah nanti
bertanya "Kenapa kamu dulu bisa menjadi
berkat utk org banyak
tapi kamu takut kaya?"
itu lebih konyol lagi toh?
pak Ustad SYB aja
bilang dan membuktikan
kebesaran Allah
menciptakan kita sbg
makhluk yg sempurna
dan kemampuan nya
menjadi Khalifah. Chairul Tanjung, mas
Mono bahkan Bill Gates
hanya mengambil 10%
dari keuntungan nya
berbisnis. Luar biasa
toh? kita 2,5% aja banyak yg mulai rewel
kalo untung nya sdh
mencapai diatas
Rp.100jt...jadi kenapa
tidak..."Kaya dan
Beriman" dahsyat man! Yahudi jg atut deehhh..
.wass. wr. wb. Alendra.A

syb
Islam memotivasi orang
untuk mampu dan
berkecukupan.
Dg berkecukupan, dia
bisa jadi muzakki
(membayar zakat), bukan mustahik
(menerima zakat),
Bisa berinfak dan
bersedekah (aktifitas
sosial kemasyarakatan)
utk mereka yg tdk mampu.
Bisa berhaji (rukun
Islam yg ke 5), yg
hukumnya wajib bagi
yg mampu. (Skrg
bayarnya mahal banget)
Bisa berjihad (di bdg
sosial, politik, ekonomi,
pendidikan,
kebudayaan, hankam)
yg semua butuh dana sangat besar.
Bisa bersilaturahim ke
mancanegara,
mengunjungi saudara2
kita di berbagai penjuru
dunia. Bisa melakukan
banyak hal positif. Dan yg perlu diingat:
9 dari 10 Sahabat
terdekat Nabi yg
dijamin masuk surga,
mereka kaya raya
(konglomerat) Wallahu a'lam.syb

ustadz aan
Barakallah....insya
Allah kita semua
dicukupkan dan
dilebihkan harta dan
kekayaannya untuk
mencari ridho Allah swt aamiin..
Terima kasih nich
"sahut-menyahut" jadi
memper"kaya" ilmu
dan bathin kita... Salam, Jazakallah khairan
katsiro, wassalam, Muhammad Anshary

Nandang Misbah Adapun manusia
apabila Tuhannya
mengujinya lalu dia
dimuliakan-Nya dan
diberi-Nya
kesenangan, maka dia akan berkata:
"Tuhanku telah
memuliakanku". 16.
Adapun bila
Tuhannya mengujinya
lalu membatasi rizkinya maka dia berkata:
"Tuhanku
menghinakanku"
Maksudnya:
ialah Allah
menyalahkan orang- orang yang
mengatakan bahwa
kekayaan itu adalah
suatu kemuliaan dan
kemiskinan adalah
suatu kehinaan seperti yang tersebut pada
ayat 15 dan 16. Tetapi
sebenarnya kekayaan
dan kemiskinan adalah
ujian Tuhan bagi
hamba-hamba-Nya. 17. Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya
kamu tidak memuliakan
anak yatim(Yang
dimaksud
dengan "tidak memuliakan anak
yatim" ialah tidak
memberikan hak-
haknya dan tidak
berbuat baik
kepadanya. 18. dan kamu tidak
saling mengajak
memberi makan orang
miskin, 19. dan kamu
memakan harta pusaka
dengan cara mencampur baurkan
(yang halal dan yang
bathil), 20. dan kamu
mencintai
harta benda dengan
kecintaan yang berlebihan. Diriwayatkan,
bahwasanya an-
Nakha`i berkata:
"Manusia binasa pada
fudhûlul-mâl (harta yang
melebihi kebutuhan) dan fudhûlul-kalam
(pembicaraan yang
melebihi keperluan)".
(Jami'ul 'Ulûm wal
Hikam, Juz 1, halaman
339). Dan orang-orang
yang apabila
membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan,
dan tidak (pula) kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara
yang demikian. Surah:
Al-Furqaan -
Ayat: 67

mentemen semua kita
sepakat dan perlu
bahkan kudu bisa kaya
tetapi
jangan mencintai
kekayaan tetapi jadikanlah kekayaan
sbg modal untuk
mendekatkan diri pada
Allah swt...adapun
acuan bicara kita tidak
terlepas dari narasumbernya (yaitu
alquran dan sunnah
rasul) sehingga
tdk tersesat
dipersimpangan jalan
sesuai anjuran nabi... Adapun literatur dari
uraian tsb dapat
menyimak ayat sbb...


di hari harta dan
anak-anak laki-laki tidak
berguna, (88) kecuali
orang-orang yang
menghadap Allah
dengan hati yang bersih, (26.89)

Sesungguhnya
beruntunglah orang
yang membersihkan diri [dengan beriman],
(14) dan dia ingat nama
Tuhannya, lalu dia
sembahyang. (15)
Tetapi kamu [orang-
orang kafir] memilih kehidupan duniawi. (16)
Sedang kehidupan
akhirat adalah lebih
baik dan lebih kekal.
(87.17)

Kehidupan dunia
dijadikan indah dalam
pandangan orang-
orang kafir, dan mereka
memandang hina
orang-orang yang beriman. Padahal
orang-orang yang
bertakwa itu lebih mulia
daripada mereka di hari
kiamat. Dan Allah
memberi rezki kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya tanpa
batas. (2.212)

Dijadikan indah
pada (pandangan)
manusia kecintaan
kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-
binatang ternak [l86]
dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di
sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik
(surga). [186] Yang dimaksud
dengan binatang ternak
di sini ialah binatang-
binatang yang
termasuk jenis unta,
lembu, kambing dan biri-biri.(3.14)

Katakanlah:
"Inginkah aku kabarkan
kepadamu apa yang
lebih baik dari yang
demikian itu?". Untuk
orang-orang yang bertakwa (kepada
Allah), pada sisi Tuhan
mereka ada surga
yang mengalir
dibawahnya sungai-
sungai; mereka kekal didalamnya. Dan
(mereka dikaruniai)
isteri-isteri yang
disucikan serta
keridhaan Allah. Dan
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-
Nya.(3.15)

Katakanlah: "jika
bapa-bapa, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-
isteri, kaum
keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan
tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA
dan dari berjihad di
jalan NYA, maka
tunggulah sampai Allah
mendatangkan
keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-
orang yang fasik.(9.24)

Maka janganlah harta benda dan anak- anak mereka menarik
hatimu. Sesungguhnya
Allah menghendaki
dengan (memberi)
harta benda dan anak-
anak itu untuk menyiksa mereka
dalam kehidupan di
dunia dan kelak akan
melayang nyawa
mereka, sedang
mereka dalam keadaan kafir. Surah: At-Taubah -
Ayat: 55

Dan janganlah
harta benda dan anak-
anak mereka menarik
hatimu. Sesungguhnya
Allah menghendaki
akan mengazab mereka di dunia
dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa
mereka, dalam
keadaan kafir. Surah: At-Taubah -
Ayat: 85

Harta dan anak-
anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang
kekal lagi saleh adalah
lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi
harapan. Surah: Al-Kahfi - Ayat:
46

Apakah mereka
mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada
mereka itu (berarti
bahwa), Surah: Al-Mu'minuun -
Ayat: 55. Kami bersegera memberikan
kebaikan-kebaikan
kepada mereka? Tidak,
sebenarnya mereka
tidak sadar (23.56)

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, Surah: Asy-Syu'araa -
Ayat: 88

Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya
kehidupan dunia ini
hanyalah permainan
dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta
berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-
tanamannya
mengagumkan para
petani; kemudian
tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang
keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini
tidak lain hanyalah
kesenangan yang
menipu. Surah: Al-Hadiid -
Ayat: 20

Hai orang-orang
beriman, janganlah hartamu dan anak- anakmu melalaikan
kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa
yang berbuat demikian
maka mereka itulah
orang-orang yang merugi. Surah: Al-Munaafiqun -
Ayat: 9

No comments:

Post a Comment