Tuesday 15 March 2011

SEDEKAH MENCEGAH MUSIBAH

as, mentemen...
Musibah...musibah lagi jepang kena tsunami...Bila kita amati musibah
demi musibah yang tidak sedikit menelan korban hingga ratusan ribu
jiwa manusia melayang... bahkan kerugian material sangat besar bukan
hanya milyaran tapi trilyunan uang, bila kita taksir kerusakan dan
kehilangan.
Musibah tsunami ini terjadi dan musibah gunung merapi, banjir bandang
atau tsunami yang konon terjadi bertubi tubi dari jaman dulu sampai
kiwari datang dan pergi silih berganti dari mulai aceh, jawa barat,
jawa tengah dan sumatra...dan sekarang negeri jepang...orang bilang
itu terjadi adalah karena fenomena alam...padahal kita yakin sesuatu
tidak akan terjadi tanpa kehendak ilahi...patutlah kita merenungkan
apa yang telah terjadi ini... apakah musibah ini ujian, peringatan
atau hukuman...namun terlepas dari semua itu yang namanya musibah
tidak ada yang suka dan rela bahkan dirasakannya sebagai penderitaan
sehingga kita berupaya untuk meminimalisir berbagai kerugian dari
korban musibah bencana...

fenomena alam ini berkaitan dengan ulah manusia baik dalam bersikap
dan bertindak, keserakahan terhadap pengelolaan utan atau alam,
penggundulan gunung yang berlebìhan, sehingga terjadi letusan gunung
merapi yang mengakibatkan longsor dan banjir bandang,... adapun
tsunami terjadi akibat gempa (goncangan) bumi yang tinggi sampai
melebihi 9 skala richter yang mengakibatkan tsunami...dengan kata lain
tsunami terjadi karna goncangan bumi,...bagaimana solusinya agar bumi
tidak goncang tenang dan diam...

setelah
bumi itu diciptakan Allah
maka sifatnya bumi
bergoncang lalu Allah
menciptakan dan menancapkan gunung
sehingga bumi terdiam tenang, maka Malaikat
bersujud dan bertasbih
memuji Allah dan
bertanya ya Allah...
adakah yang lebih
hebat dari gunung, dari besi, api, air, udara, dan dari
semua...? maka Allah
berfirman, ada ...yaitu anak cucu
adam yang bersedekah secara
rahasia, subhanallah...jadi supaya bumi aman tenang tidak goncang maka
bersedekahlah, karna sedekah dapat mencegah musibah...

Dan Dia
menancapkan gunung- gunung di bumi supaya
bumi itu tidak goncang
bersama kamu, (dan
Dia menciptakan)
sungai-sungai dan
jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
Surah: An-Nahl - Ayat:
15. Dan telah Kami
jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang
kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang
bersama mereka dan
telah Kami jadikan
(pula) di bumi itu jalan-
jalan yang luas, agar
mereka mendapat petunjuk. Surah: Al-
Anbiyaa - Ayat: 31
pada awalnya
goncang... Setelah ditancapkan gunung maka gunung terdiam, tapi karena
manusia merusak alam, gunung dan utan digunduli, apakah tidak
akan terjadi goncang
kembali... Apakah kamu
merasa aman terhadap
Allah yang (berkuasa)
di langit bahwa Dia
akan menjungkir
balikkan bumi bersama kamu, sehingga
dengan tiba-tiba bumi
itu bergoncang?,
Surah:
Al-Mulk - Ayat:
16 maka agar bumi ini tetap
tenang diam tidak
gempa maka
bersedekahlah sebelum
sedekah itu ditolak
...
[yaitu] di hari harta dan
anak-anak laki-laki tidak
berguna, (26.88)
kecuali orang-orang yang
menghadap Allah
dengan hati yang
bersih, (26.89)...ambillah sebagian harta orang kaya untuk mensucikan
diri dan harta mereka, ...lalu Allah
memusnahkan
riba dan menyuburkan sedekah (justru Allah ganti harta mereka dengan
berlipat ganda bila mau bersedekah). Dan Allah
tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu
berbuat dosa (bakhil dan tidak peduli pada sesama). (2.276)
Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu
adalah baik sekali. Dan
jika kamu
menyembunyikannya
dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, ...maka
menyembunyikan itu
lebih baik bagimu. Dan
Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian
kesalahan-
kesalahanmu; dan
Allah
mengetahui apa yang
kamu kerjakan.(2.271).
559 Hadis riwayat Abu
Hurairah ra. dari Nabi
saw. beliau bersabda,
Ada tujuh gologan
manusia yang bakal
dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, diselamatkan
pada hari tidak ada
naungan kecuali
naungan-Nya (dari musibah bencana alam dan hari kiamat), yaitu;
pemimpin yang adil,
pemuda yang dibesarkan di
lingkungan ibadah
kepada Allah (selalu
beribadah), orang yang
hatinya senantiasa
bergantung pada mesjid-mesjid (sangat
mencintianya dan
selalu
melakukan salat
jamaah
di dalamnya), dua orang
yang saling mengasihi
di jalan Allah
(keduanya berkumpul
dan berpisah
karena Allah), seorang laki-laki yang diajak
berbuat serong oleh
seorang perempuan
cantik yang punya
kedudukan, tapi dia
mengatakan, Aku takut kepada Allah!, ...orang
yang memberikan
sedekah, kemudian
merahasiakannya
sehingga seakan-akan
tangan kanannya tidak tahu apa yang
diberikan
oleh tangan kirinya
(atau kebalikannya)
...dan
sesorang yang berzikir (mengingat Allah)
dalam
kesunyian, lalu
menetes
air mata dari kedua
matanya.
546 Hadis riwayat Abu
Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw.
bersabda, Seseorang
yang memberikan
sedekah dari harta yang baik -Allah tidak
menerima kecuali yang
baik-, pasti Allah yang
Maha Pengasih akan
menerima sedekah itu
dengan tangan kanan- Nya meskipun sedekah
itu hanya sebuah
korma. Lalu, di tangan
Allah yang Maha
Pengasih, ...sedekah itu
bertambah-tambah sehingga menjadi lebih
besar daripada gunung...,
sebagaimana kalian
membesarkan anak
kuda atau anak
untanya ...

"Katakanlah:
""Siapakah yang dapat
menyelamatkan kamu dari bencana di darat
dan di laut, yang kamu
berdoa kepada-Nya
dengan berendah diri
dan dengan suara
yang lembut (dengan
mengatakan):
""Sesungguhnya jika
Dia menyelamatkan
kami dari (bencana) ini,
tentulah kami menjadi orang-orang yang
bersyukur."""
(6.64) "Katakanlah:
""Allah menyelamatkan
kamu daripada
bencana itu dan dari segala
macam kesusahan,
kemudian kamu
kembali
mempersekutukan-
Nya."""
...
Mungkin bumi sudah
terlalu tua.
Pergerakannya seringkali
menimbulkan
masalah. Belum lagi
Tsunami Aceh hilang
dari ingatan, sebagian
jawa barat dan Padang
diluluhlantakkan
gempa. Ribuan orang
pun menjadi korban.
Kajian ilmiah telah
muncul. Tentu kajian mereka berdasar
kajian ilmiah.
Berdasar pengamatan
materi dan gejala alam.
Di samping
pengamatan itu, biasanya masyarakat
yang berduka
seringkali memandang
dengan
kacamata berbeda.
Bukan mau berkonfrontasi
dengan para ilmuan.
Juga bukan karena
ingin mementahkan
teori
mereka. Tetapi pengamatan itu
memang muncul
begitu saja. Seiring
dengan kajian ilmuwan.
Ada dua sisi
yang bisa kita ambil
fenomena
masyarakat di atas.
Pertama, bahwa
secara nurani atau
hati kecil yang paling dalam, manusia
terutama yang
sedang dalam masalah
bisa merasakan
adanya
kekuatan lain. Sangat terasa. Ini sebenarnya
merupakan kejiwaan
asli manusia. Disadari
ataupun tidak. Sehebat
apapun
manusia, secanggih apapun teknologi
yang dikuasainya,
saat terbentur cadas
keras masalah pasti
akan lari ke satu titik
itu. Saat Tsunami melumat Aceh, tema
taubat nasional begitu
membahana. Begitu
juga ketika gempa
mengguncang jawa
barat dan Padang. Terkadang ilmu
membuat menjadi
arogan. Arogan
sampai cara
memahami Tuhan.
Padahal seharusnya ilmu pengetahuan
yang dimiliki manusia
bisa
mengantarkannya
kepada Yang Maha
Menciptakan. Tetapi sifat asli manusia
yang bodoh tapi
sombong itu seringkali
muncul saat sudah
memegang kendali
pengetahuan tertentu. Yang ada justru
sebaliknya,
pengejaran manusia
terhadap ilmu selalu
menyisakan misteri.
Titik hitam yang tidak bisa diterjemahkan
dan dijawab oleh ilmu
pengetahuan itu
sendiri. Ini sekaligus
membuktikan bahwa
manusia tetap manusia yg tidak
layak sombong dan
memang harus
mengakui bahwa dia
makhluk dgn segala
keterbatasan dan kecil di hadapan-Nya.
Hanya saja, biasanya
mata spiritual manusia
begitu tajam saat
peristiwa sangat
besar terjadi. Dan tumpul akan peristiwa
kecil yang juga
merupakan teguran-
Nya. Sisi yang kedua
yang
bisa kita ambil dari fenomena diatas
ialah, Mungkin kita
perlu belajar untuk
mengawetkan
tajamnya mata
spiritual dalam setiap peristiwa. Besar atau
kecil. Senang atau
duka. Karena itu
adalah kebiasaan para
generasí Islam
terdahulu. Kebiasaan yang sejalan dengan
tingginya tingkat iman
dan pemahaman.
Begitu juga yang harus
kita biasakan
pada lilitan masalah. Baik dalam lingkup
pribadi. Atau kita dan
keluarga. Atau kita dan
masyarakat … Memang harus diakui
bahwa kita terlahir
dimuka bumi ini penuh
keterbatasan. Dibatasi
waktu. Dibatasi oleh
tempat. Sejauh- jauhnya manusia
mengembara di jagat
raya ilmu tetap saja
ada batasnya. Pada
titik tertentu.
Setidaknya tsunami Aceh dan gempa
yang akhir2 ini terjadi di jepang
cukup menjadi bukti
kecilnya ilmu
manusia, semua
hanya bisa terperangah dan
menyisakan
kepasrahan manusia.
Pasrah kepada
Kekuatan di balik
kekuatan guncangan jagad ini dan gulungan
ombak samudra. Saat
manusia
terbentur titik hitam
sains dan teknologi,
saat itulah Allah SWT 'menawarkan ' agar kita segera menjadi
orang yang beriman.
Karena tidak ada
jawaban yang lain
dari titik hitam itu
kecuali kekuasaan- Nya..

Tsunami datang dan
pergi sering terjadi
berkali kali, padahal
orang bilang badai pasti
berlalu, namun yang
terjadi badai pasti berlalu-lalu (lalu datang
lalu pergi peristiwa mulai
dari jaman nabi nuh
sampai akhir nabi msih
dan akan terus terjadi,
para ilmuwan mengatakan ini
fenomena alam...tapi
fenomena ada tentu
ada yang mengatur dan
menjadikanya, apa dia
tdk mengakui sang pencipta yang punya kuasa ...

"Katakanlah:
""Siapakah yang dapat
menyelamatkan kamu
dari bencana di darat
dan di laut, yang kamu
berdoa kepada-Nya dengan berendah diri
dan dengan suara yang
lembut (dengan
mengatakan):
""Sesungguhnya jika
Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini,
tentulah kami menjadi
orang-orang yang
bersyukur."""
(64) "Katakanlah:
""Allah menyelamatkan kamu daripada bencana
itu dan dari segala
macam kesusahan,
kemudian kamu kembali
mempersekutukan-
Nya.

""" trims jeng laras dan mas
Opan atas masukan
dan komentarna juga
support dengan jempol
wangi dari Bulan
Purnama Lia Bunga Mulyana Yayan Linda
Bakrie Zaki Aziz AyOe
Cee Cancers Dian A
Meinawaty Lenny Fitrie
Elly Krisanti Siti Hodijah
Sutiadi Bayu Tc Demi D As B Ecky Rusmana
Hanny Rassya Jack
Thea Mawar Berduri
serta mentemen semua
barakallah

komentar mentemen:
Eko Wahyudi:
Mantep ukh...
Alam d ciptakan dgn,
sempurna,
Tp makhluk Allah yg
namanya manusia tdk sempurna, Knp?
Krn dia wajib
bersyukur..
Alam selalu
bertashbih... Itulah
hakikatnya...sbg stabilitasi bumi,tp ada
yg kurang,jika manusia
tak ikut bertasbih.
.. Krn alam memiliki
aura damai,
Sementara manusia Berxperimen dgn
kedamaian...
Sully
Widjaya: tdk ada
gunungpun bumi tdk
bergoncang, anak cucu
adam malah saling benci n bunuh ...

Larasati Kondang: Mungkin benar
fenomena alam yg
menunjukan bahwa
alam sdg sangat tua,
tapi semua itu karna
tangan Allah jua maka hai umat manusia
bersegeralah tuh lbh
mendekatkan diri
padaNYA ...
Opan Shincan Just THE GOD ( ALLAH SWT)
who know because Just
THE GOD (ALLAH
SWT) who created
everythings ^_^


--
‎ ‎مصباح

http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
http://www.flickr.com/people/55246387@N00,
http://tagged.com/nandang_misbah
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم

1 comment:

  1. 1591 Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata, Seorang alim datang kepada Nabi saw. lalu berkata, Hai Muhammad atau, Hai Abul Qasim, Pada hari kiamat, Allah memegang langit di atas jari-jari, bumi di atas jari-jari, gunung dan pepohonan di atas jari-jari, air dan tanah di atas jari-jari, begitu pula semua makhluk di atas jari-jari. Kemudian dia menggoyangnya
    seraya berfirman, Akulah Raja, Akulah Raja. Rasulullah saw. tertawa kagum mendengar perkataan orang alim (Yahudi) itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membaca, ﺎﻣﻭ ﺍﻭﺭﺪﻗ ﻪﻠﻟﺍ ﻖﺣ ﻩﺭﺪﻗ ﺽﺭﻷﺍﻭ ﺎﻌﻴﻤﺟ ﻪﺘﻀﺒﻗ ﻡﻮﻳ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍﻭ ﺕﺎﻳﻮﻄﻣ ﻪﻨﻴﻤﻴﺑ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻲﻟﺎﻌﺗﻭ ﺎﻤﻋ ﻥﻮﻛﺮﺸﻳ (Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha suci Tuhan dan Maha Tinggi dia dari apa yang mereka persekutukan

    ReplyDelete