Saturday 6 October 2012

Kebaikan Membuka Kesulitan

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ

Ketika tiga orang sedang berjalan, tiba-tiba turun hujan. Mereka berteduh di dalam gua di sebuah gunung. Mendadak mulut gua itu tertutup oleh sebuah batu besar, sehingga mereka terkurung. Satu sama lain mengatakan, Ingatlah semua amal baik yang pernah kamu lakukan karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah dengan amal-amal itu. Semoga Allah akan menolong kesulitan kita ini. Salah seorang mereka mengatakan, Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku punya dua orang tua yang sudah renta. Mereka ikut keluargaku yang terdiri dari seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil. Akulah yang memelihara mereka. Aku biasa memerah susu buat mereka, biasanya aku utamakan kedua orang tuaku itu untuk minum terlebih dahulu daripada anak-anakku. Suatu hari karena kesibukan pekerjaanku, sore-sore aku baru pulang. dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tidur. Seperti biasanya akupun memerah susu. Aku taruh susu itu ke dalam sebuah bejana. Aku berdiri di dekat kedua orang tuaku itu, namun aku tidak mau membangunkan mereka dari tidurnya yang nyenyak. Aku juga tidak membiarkan susu itu diminum oleh anak-anakku sebelum orang tuaku, sekalipun mereka merengek-rengek di hadapanku karena lapar dan dahaga. Aku terus setia menunggui mereka dan mereka juga tetap pula tidur sampai terbit fajar. Jika Engkau tahu apa yang aku lakukan itu adalah untuk mengharap keridaan-Mu, maka tolonglah aku dari kesulitan ini, sehingga kami bisa melihat langit. Allah berkenan menolong kesulitan mereka, sehingga mereka bisa melihat langit. Yang lain segera mengatakan, Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai seorang keponakan perempuan yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang laki-laki terhadap seorang perempuan yang sangat mendalam. Aku minta supaya ia mau melayani kemauan nafsuku, tetapi ia tidak mau, kecuali kalau aku memberikan uang padanya sebanyak seratus dinar. Dengan susah payah akhirnya aku mampu mengumpulkan uang sebanyak itu. Aku datang kepadanya dengan membawa sejumlah yang ia minta tersebut. Ketika baru saja aku hendak memulai menyetubuhinya, ia berkata, Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah. Janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan terlebih dahulu. Seketika itu aku berdiri. Apabila Engkau tahu bahwa apa yang aku lakukan itu adalah untuk mencari keridaan-Mu, maka tolonglah kami dari kesulitan ini. Allah-pun berkenan menolong mereka. Terlihat batu besar itu agak terbuka lagi. Yang ketiga berkata, Ya Allah, sesungguhnya pernah aku mempekerjakan seorang pekerja dengan upah tiga sha` beras. Ketika sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata, Berikan bayaranku, tetapi aku menolaknya, sehingga dia merasa benci kepadaku. Kemudian aku terus menanami lahan yang dia kerjakan, sehingga aku mampu memiliki seekor sapi dan lahan penggembalaannya. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata, Kamu jangan menganiaya hakku. Takutlah kepada Allah. Kemudian aku katakan padanya, Ambillah sapi itu berikut dengan lahan penggembalaannya. Dia berkata, Takutlah kepada Allah, jangan menghina aku. Aku katakan, Sesungguhnya aku tidak menghina kamu. Ambillah sapi itu berikut ladang penggembalaannya. Akhirnya hartaku itu diambilnya. Jika menurut-Mu apa yang aku lakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka tolonglah kami dari kesulitan yang tinggal sedikit ini. Akhirnya Allah-pun menolong mereka

--
وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

No comments:

Post a Comment