Monday 1 October 2012

Fwd: gempa

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung- gunung yang kokoh supaya
bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula)
di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
(Al-Anbiya - 21:31).

Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-
gunung itu tumpukan- tumpukan pasir yang berterbangan. (Al- Muzzammil
- 73:14)

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa
Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-
tiba bumi itu bergoncang?, (Al-Mulk - 67:16)


Dulu, semasa Rasulullah SAW hidup, pernah sebuah gempa beliau alami. Ketika
itu, Rasulullah bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman. Lalu Rasulullah
berkata, "Tenanglah wahai Uhud, di atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq
dan dua orang syahid."

Kemudian bumipun diam seketika. Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dlm shahihnya, dari Anas bin Malik RA.

Ada yang menarik dalam hadits tersebut. Beberapa kalangan mencermati kenapa
penyebutan ketiga sahabat nabi tersebut dengan predikatnya, bukan nama
lengkap.

Shiddiq yang dimaksud adalah Abu Bakar ra, dan dua syahid yang disebut
adalah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Shiddiq adalah mereka,
orang-orang terpercaya, dan syahid adalah mereka yang mati karena membela
agama.

Gempa pernah juga terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Madinah berguncang. Ketika gempa terjadi, yang dilakukan oleh Umar bin
Khattab adalah menempelkan telinganya ke tanah sambil berkata, "Ada apa
denganmu?" Pertanyaan itu ditujukan untuk bumi yang berguncang.

Dalam riwayat lain, ketika bumi bergetar, sang khalifah sedang memegang
susu dalam gelasnya. Susu tersebut sampai berguncang, dan kemudian Umar
disebutkan mengajukan pertanyaan pada bumi. "Apakah aku tidak cukup adil
memerintah wahai bumi, sehingga engkau berguncang?"

Diriwayatkan, seketika bumipun berhenti bergetar.

Bahkan dalam Manaqib Umar, Ibnu Abi Dunya mencatat perkataan Umar bin
Khattab yang bertanya pada rakyatnya. "Wahai manusia, tidaklah gempa ini
terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepat
kalian melakukan dosa. Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, jika terjadi
gempa susulan, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!"

Jelas, kini nabi sudah tidak ada di antara kita. Karenanya tidak ada lagi
yang berkata untuk menenangkan gunung-gunung dan bumi.

Jadi siapakah pemimpin yg istiqamah dapat menenangkan bumi ini..?!

Wassalam,

No comments:

Post a Comment