Tuesday 16 October 2012

Berkurbanlah

Menjadi Yang Paling
Dicintai


"Bukan daging-daging
unta dan darahnya itu
yang dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat
mencapainya …" (Al- Hajj: 37)
Maha Agung Allah
yang Menciptakan
kehidupan dengan
segala
kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok,
ada juga yang cuma
hiasan. Sayangnya,
tak sedikit manusia
yang terkungkung pada
jeratan kelengkapan aksesoris.
Berkurbanlah, Anda
akan menjadi yang
paling kaya
Logika sederhana
manusia kerap mengatakan kalau
memberi berarti
terkurangi. Seseorang
yang sebelumnya
punya lima mangga
misalnya, akan berkurang jika ia
memberikan dua
mangga ke orang lain.
Logika inilah yang
akhirnya menghalangi
orang untuk berkurban. Jika bukan karena iman
yang dalam, logika ini
akan terus bercokol
dalam hati. Ia akan
terus menenggelamkan
manusia dalam kehidupan yang
sempit, hingga ajal
menjemput. Sulit
menerjemahkan
sebuah pemberian
sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian
dan pengorbanan
adalah sama dengan
pengurangan.
Rasulullah saw.
mengajarkan logika yang berbeda. Beliau
saw. mengikis sifat-
sifat kemanusiaan
yang cinta kebendaan
menjadi sifat mulia
yang cinta pahala. Semakin banyak
memberi, orang akan
semakin kaya. Karena
kaya bukan pada
jumlah harta, tapi pada
ketinggian mutu jiwa. Rasulullah saw.
mengatakan, "Yang
dinamakan kekayaan
bukanlah banyaknya
harta benda. Tetapi,
kekayaan yang sebenarnya ialah
kekayaan jiwa
(hati)." (HR. Abu Ya'la)
Berkurbanlah, Anda
akan menjadi orang
sukses Sukses dalam hidup
adalah impian tiap
orang. Tak seorang
pun yang ingin hidup
susah: rezeki menjadi
sempit, kesehatan menjadi langka, dan
ketenangan cuma
dalam angan-angan.
Hidup seperti siksaan
yang tak kunjung usai.
Semua langkah seperti selalu menuju
kegagalan. Buntu.
Namun, tak sedikit
yang cuma berputar-
putar pada jalan yang
salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat
sederhana. Di
antaranya, kikis segala
sifat kikir, Anda akan
menemukan jalan hidup
yang serba mudah. Allah swt. berfirman,
"Ada pun orang yang
memberikan (hartanya
di jalan Allah) dan
bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga), maka Kami
kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang
mudah. Dan ada pun
yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
serta mendustakan
pahala yang terbaik,
maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar." (Al- Lail: 5-10)

Kalau jalan hidup
menjadi begitu mudah,
semua halangan akan
terasa ringan. Inilah
pertanda kesuksesan hidup seseorang.
Semua yang dicita-
citakan menjadi
kenyataan. Maha
Benar Allah dalam
firman-Nya, "…dan siapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang-
orang yang
sukses." (Al-Hasyr: 9)
Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat
dengan Yang Maha
Sayang
Sebenarnya, Allah
sangat dekat dengan
hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang
hamba dengan urat
lehernya. "Dan
sesungguhnya Kami
telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat
kepadanya dari pada
urat lehernya." (Qaaf:
16) Namun, ketika ada
hijab atau dinding, yang
dekat menjadi terasa
sangat jauh. Karena
hijab, sesuatu menjadi
tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak
terasa sama sekali.
Dan salah satu hijab
yang kerap
menghalangi kedekatan
seorang hamba dengan Penciptanya adalah
kecintaan pada harta.
Islam tidak
mengajarkan umatnya
untuk tidak berharta.
Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat
dengan Allah swt.
Tentu bukan itu. Tapi,
bagaimana meletakkan
harta atau fasilitas
hidup lain cuma di tangan saja. Bukan
tertanam dalam hati.
Dengan kata lain, harta
cuma sebagai sarana.
Bukan tujuan.
Karena itu, perlu pembiasaan-
pembiasaan agar jiwa
tetap terdidik. Dan
salah satu pembiasaan
itu adalah dengan
melakukan kurban. Karena dari segi
bahasa saja, kurban
berasal dari
kata qoroba-yaqrobu-
qurbanan artinya
pendekatan. Berkurban adalah upaya seorang
hamba Allah untuk
mengikis hijab-hijab
yang menghalangi
kedekatannya dengan
Yang Maha Sayang. Berkurbanlah, Anda
akan menjadi yang
paling dicintai
Setiap cinta butuh
pengorbanan. Kalau
ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa
memberikan
pengorbanan,
sebenarnya ia sedang
memperlihatkan cinta
palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma
bergantung pada
sebuah kepentingan
sementara.
Allah swt. Maha Tahu
atas isi hati hamba- hambaNya. Mana yang
benar-benar mencintai,
dan mana yang cuma
main-main. Dan salah
satu bentuk keseriusan
seorang hamba Allah dalam mencari cinta
Yang Maha Pencinta
adalah dengan
melakukan
pengorbanan. Bisa
berkorban dengan tenaga, pikiran, dan
harta di jalan Allah. Dan
sebenarnya,
pengorbanan itu bukan
untuk kepentingan
Allah. Allah Maha Kaya. Justru,
pengorbanan akan
menjadi energi baru
bagi si pelaku itu
sendiri.

--
وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

No comments:

Post a Comment