Tuesday 1 June 2010

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah menciptakanmu) padahal sebel

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
(Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan
bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah menciptakanmu) padahal
sebelum itu kamu dalam keadaan tiada (dan) diciptakan-Nya pula
(orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa), artinya
terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah
kepada-Nya. Pada asalnya 'la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada
firman Allah berarti menyatakan kepastian. (2:21)
Definisi Ibadah Yang Benar menurut Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan al
Fauzan : Sesungguhnya ibadah yang disyariatkan Allah dibangun diatas
dasar-dasar dan asas-asas yang kuat dan kokoh, ringkasnya sebagai
berikut:

PERTAMA
Sesungguhnya ibadah itu adalah Taufiqiyah (tidak ada tempat bagi
rasio/akal di dalamnya ~ paket jadi), bahkan yang berhak membuatnya
hanyalah Allah saja, sebagaimana firman-Nya: "Maka beristiqomahlah
engkau, sebagimana yang diperintahkan kepadamu dan orang yang bertobat
bersamamu dan janganlah engkau melampaui batas." [Hud :112], "Dan Kami
jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
agama ini, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui" [Al Jatsiyah : 18], Dan Allah
berfirman tentang Nabi-nya : Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa
yang diwahyukan kepadaku" [Al–Ahqaf : 9]

KEDUA
Ibadah itu harus ikhlas , yaitu bersih dari noda-noda syirik,
sebagaimana firman-Nya. Maka barangsiapa yang mengharapkan untuk
bertemu dengan Rabb-nya, maka hendaklah dia beramal dengan amalan yang
shalih dan tidak menyekutukan (melakukan syirik) dengan seorangpun
dalam beribadah kepada Rabb-nya" [Al-Kahfi : 110].

Bila ibadah telah dimasuki oleh syirik walaupun sedikit saja, maka ia
(syirik) akan menggugurkan (membatalkan) amalan itu sebagaimana
firman-Nya: Dan janganlah mereka menyekutukan Allah , sungguh akan
hapuslah dari mereka apa yang mereka amalkan" [Al-An'am : 88], "Dan
sungguh telah diwahyukan kepadamu dan juga kepada orang-orang sebelum
kalian;" Jika engkau menyekutukan Allah (berbuat syirik) pasti
hilanglah  (hapuslah) amalanmu dan engkau menjadi orang-orang yang
merugi." Karena itu maka hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan
hendaknya engkau termasuk orang-orang yang bersyukur" [Az-Zumar :
65-66]

KETIGA
Yang menjadi contoh dan panutan dalam ibadah itu haruslah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم , sebagaimana firman Allah : Sungguh telah ada bagi
kalian pada diri Rasuulullah صلی الله عليه وسلم itu suri tauladan yang
baik." [Al Ahzab : 21], Dan apa yang dibawa oleh Rasul bagi kalian,
maka ambillah ia dan apa yang dilarang olehnya kepada kalian , maka
tinggalkanlah"[Al Hasyr : 7]

Dan Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda ."Siapa yang mengamalkan suatu
amalan yang tidak ada contohnya (dari) urusan kami, maka ia tertolak"
[Hadits Riwayat Muslim], Barangsiapa yang membuat perkara yang baru
dalam urusan kami ini (Islam) yang tidak (ada) asal darinya, maka ia
tertolak" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim].

Contoh dalam shalat, haji :"Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihat aku shalat" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim], "Ambillah
oleh kalian cara manasik haji dariku" [Hadits Riwayat Muslim] Dan
banyak lagi dalil-dalil tentang masalah ini.

KEEMPAT
Ibadah itu dibatasi dengan waktu-waktu , ukuran-ukuran dan tidak boleh
melampauinya , seperti shalat . Allah berfirman : "Sesungguhnya shalat
itu adalah suatu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman" [An- Nisa :103], (Musim) haji adalah beberapa bulan yang
dimaklumi" [Al-Baqarah :197]

Seperti  puasa :"(Beberapa hari yang ditentulkan itu ialah ) Bulan
Ramadhan , bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara hak dan batil). Karena itu , barang siapa diantara
kalian hadir (dinegeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa di bulan itu" [Al-Baqarah :185]

KELIMA
Ibadah itu harus didasari oleh rasa mahabbah (cinta) , merendah, takut
dan berharap kepada Allah, sebagaimana firman-Nya :"Orang-orang yang
mereka seru itu , mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka,
siapa yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut kepada azab-Nya."[Al Isra ':57]

Dan Allah berfirman tentang keadaan para Nabi-Nya :"Sesungguhnya
mereka (para Nabi) sangat bersegera menuju kebaikan dan mereka menyeru
kami dalam keadaan senang dan takut dan merekalah orng-orang yang
khusyu' kepada Kami" [Ali Imran : 90], "Katakanlah (wahai
Muhammad):"Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku. Allah akan
mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah adalah Maha Pengampun dan
Penyayang."Katakanlah (wahai Muhammad) :"taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad صلی الله عليه وسلم), maka jika kalian berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir."
[Ali-Imran :31-32]

Disini Allah menyebutkan tanda-tanda kecintaan kepada Allah dan
buah-buahnya . Termasuk tanda-tandanya adalah mengikuti Rasulullah صلی
الله عليه وسلم. Dan mengikuti beliau berarti taat kerpada Allah.
Adapun hasil taat kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم adalah ; ia
mendapatkan kecintaan , pengampunan dosa dan rahmat dari Allah.

KEENAM
Sesungguhnya ibadah itu tidak akan berhenti (selesai) dari seorang
mukallaf semenjak baligh dan berakal sampai akhirnya dia wafat,
sebagimana firmanNya "Dan janganlah kalian semua mati melainkan dalam
keadaan taslim

No comments:

Post a Comment