Tuesday 18 May 2010

Kepada siapa Sedekah

As, my dear...kadang kita mau sedekah bingung kepada siapa yang lebih
utama, padahal dalam quran dan hadits banyak menyebutkan kepada
keluarga terdekat, anak istri, ortu, saudara utama,kemudian yatim,
miskin, tetangga, musafir, pengemis, fisabilillah, dan menebus budak,
tanpa menyebutkan amil, kecuali zakat

"[2:215] Mereka bertanya
kepadamu tentang apa yang
mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan
hendaklah diberikan kepada
ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-
orang yang sedang dalam
perjalanan." Dan apa saja
kebaikan yang kamu buat,
maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahuinya"

"Hadis riwayat Abu Masud Al-
Badri ra.:
Dari Nabi saw., beliau
bersabda: Sesungguhnya
seorang muslim, jika
memberikan nafkah kepada
keluarganya dan ia
mengharap pahala darinya,
maka nafkahnya itu menjadi
sedekah baginya"

"Hadis riwayat Zainab ra., ia
berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
Bersedekahlah kalian, wahai
kaum wanita, meskipun dari
perhiasan kalian! Kemudian
aku (Zainab) kembali kepada
Abdullah, dan berkata:
Engkau adalah seorang lelaki
yang tidak banyak harta,
sedangkan Rasulullah saw.
telah memerintahkan kita
untuk bersedekah, maka
datanglah kepada beliau
untuk menanyakan apakah
cukup sedekahku aku
berikan kepadamu. Jika tidak,
aku akan berikan kepada
selain engkau. Abdullah
berkata: Engkau sajalah yang
datang menemui beliau. Lalu
berangkat, ternyata di depan
pintu rumah Rasulullah saw.
sudah ada seorang wanita
Ansar yang sama
keperluannya dengan
keperluanku. Pada saat itu
Rasulullah saw. sedang
merasa segan, lalu Bilal
keluar menemui kami. Kami
berkata kepadanya: Temuilah
Rasulullah saw. beritahukan
kepada beliau bahwa ada
dua orang wanita di depan
pintu yang ingin bertanya:
Apakah cukup sedekah
keduanya diberikan kepada
suami mereka dan kepada
anak-anak yatim yang
berada dalam tanggungan
mereka? Tapi jangan katakan
siapa kami. Lalu Bilal masuk
menemui Rasulullah saw. dan
bertanya kepada beliau.
Rasulullah saw. bertanya:
Siapakah mereka berdua?
Bilal menjawab: Seorang
wanita Ansar dan Zainab.
Rasulullah saw. bertanya:
Zainab yang mana? Bilal
menjawab: Istri Abdullah.
Rasulullah saw. bersabda
kepada Bilal: Mereka berdua
mendapatkan dua pahala,
pahala kerabat dan pahala
sedekah"


"Hadis riwayat Adi bin Hatim
ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw.
bersabda: Barang siapa di
antara kalian mampu
berlindung dari neraka walau
hanya dengan separoh
kurma, maka hendaklah ia
melakukannya (bersedekah)"

"Hadis riwayat Abu Said Al-
Khudri ra.:
Bahwa Rasulullah saw. selalu
keluar pada hari raya raya
idul adha dan hari raya idul
fitri. Beliau memulai dengan
salat. Setelah menyelesaikan
salat dan mengucapkan
salam, beliau berdiri
menghadap kaum muslimin
yang duduk di tempat salat
mereka masing-masing. Jika
beliau mempunyai keperluan
yang perlu disampaikan,
beliau akan tuturkan hal itu
kepada kaum muslimin. Atau
ada keperluan lain, maka
beliau memerintahkannya
kepada kaum muslimin.
Beliau pernah bersabda
(dalam salah satu
khutbahnya di hari raya):
Bersedekahlah kalian!
bersedekahlah!
Bersedekahlah! Dan ternyata
mayoritas yang memberikan
sedekah adalah kaum
wanita. Setelah itu beliau
berlalu"

Hadis riwayat Abdullah bin
Umar ra.:
Dari Rasulullah saw. beliau
bersabda: Wahai kaum
wanita, bersedekahlah kalian
dan perbanyaklah istigfar
(memohon ampun). Karena
aku melihat kalian lebih
banyak menjadi penghuni
neraka. Seorang wanita yang
cerdik di antara mereka
bertanya: Wahai Rasulullah,
kenapa kaum wanita yang
lebih banyak menjadi
penghuni neraka? Rasulullah
saw. menjawab: Kalian
banyak mengutuk dan
mengingkari kebaikan suami.
Aku tidak melihat kurangnya
akal dan agama yang lebih
menguasai manusia dari
kalian. Wanita itu bertanya
lagi: Wahai Rasulullah,
apakah kekurangan akal dan
agama itu? Rasulullah saw.
menjawab: Yang dimaksud
dengan kurang pada akal
adalah karena dua orang
saksi wanita sama dengan
seorang saksi laki-laki. Ini
adalah kekurangan akal.
Wanita menghabisi waktu
malamnya tanpa
mengerjakan salat dan tidak
puasa di bulan Ramadan
(karena haid), ini adalah
kekurangan pada agama

"Hadis riwayat Anas bin Malik
ra., ia berkata:
Abu Thalhah adalah seorang
sahabat Ansar yang paling
banyak harta di Madinah.
Dan harta yang paling ia
sukai adalah kebun Bairaha.
Kebun itu menghadap ke
mesjid Nabawi. Rasulullah
saw. biasa masuk ke kebun
itu untuk minum airnya yang
tawar. Anas berkata: Ketika
turun ayat ini: Sekali-kali
kalian tidak sampai kepada
kebaikan (yang sempurna)
sebelum kalian menafkahkan
sebagian harta yang kalian
cintai. Abu Thalhah
datang kepada Rasulullah
saw. dan berkata: Allah telah
berfirman dalam kitab-Nya:
Sekali-kali kalian tidak
sampai kepada kebaikan
(yang sempurna) sebelum
kalian menafkahkan
sebagian harta yang kalian
cintai, sedangkan harta
yang paling aku cintai adalah
kebun Bairaha, maka kebun
itu aku sedekahkan karena
Allah. Aku mengharapkan
kebaikan dan simpanannya
(pahalanya di akhirat) di sisi
Allah. Oleh sebab itu,
pergunakanlah kebun itu,
wahai Rasulullah,
sekehendakmu. Rasulullah
saw. bersabda: Bagus! Itu
adalah harta yang
menguntungkan, itu adalah
harta yang menguntungkan.
Aku telah mendengar apa
yang engkau katakan
mengenai kebun itu. Dan aku
berpendapat, hendaknya
kebun itu engkau berikan
kepada kaum kerabatmu.
Lalu Abu Thalhah membagi-
bagi kebun itu dan
memberikannya kepada
kaum kerabat dan anak-anak
pamannya"

Hadis riwayat Anas ra., ia
berkata:
Nabi saw. bersabda: Ada tiga
hal yang barang siapa
mengamalkannya, maka ia
dapat menemukan manisnya
iman, yaitu orang

No comments:

Post a Comment